Tuesday, May 24, 2011

TANGGA MIMPI seorang PENGUSAHA

Materi tulisan ini aslinya saya dapatkan dari sharing nya Mas @ranggaumara melalui twitter semalam. Dari sharing tersebut saya kumpulkan, saya catat, saya sarikan dan tulis disini. Siapa tahu bermanfaat bagi pembaca blog ini. Yang pasti sih bermanfaat banget buat saya

Mas Ranggaumara ini yang punya Pecel Lele Lela, yang cabangnya sudah ada di mana-mana. Jadi sudah tidak diragukan lagi, materi ini bukan teori semata tapi benar-benar hasil praktek lapangan. Langsung dimulai saja deh ya…


Setiap orang pada dasarnya bisa menjadi pengusaha yang sukses. Karena sukses adalah hak setiap orang. Namun banyak yang terlalu banyak berfikir, sehingga malah tidak segera action. Ada juga yang setelah action banyak yang gagal. Tapi jangan salah lebih banyak lagi yang sukses. Jika kita mau sedikit menganalisa, sebenarnya sukses dan gagal itu memiliki pola yang dapat kita pelajari untuk kemudian kita ikuti atau hindari. Intinya setiap sukses atau gagal pasti ada jejaknya.

Tangga mimpi menjadi pengusaha bisa diartikan sebuah proses yang harus dilewati, harus dijalani, tidak bisa dipotong. Alias ini adalah jalur alamiah seorang pengusaha yang benar-benar teruji. Banyak orang yang ingin mengambil cara-cara instan, baru buka usaha mau cepat kaya. Baru buka usaha maunya usahanya sudah bisa ditinggal jalan-jalan tetapi duit tetap masuk, padahal sistem belum terbentuk dan apalagi teruji. Yang instan begini biasanya malah gak kaya-kaya. Proses inilah yang harus dijalani, tidak bisa dilewati atau di by pass. Tapi nikmatilah proses yang ada, untuk membentuk karakter pengusaha yang tangguh.

Rugi atau untung itu akumulasi dalam perjalanan kita menjalankan usaha. Jangan belum apa-apa sudah ngaku rugi, atau belum apa-apa sudah mau untung besar. Bak olahraga yang memerlukan latihan setiap harinya. Bisnis juga sama, memerlukan latihan, fokus, konsisten dan komitmen supaya cepat mahir dan terlatih. Seorang atlit professional berlatih terus menerus tanpa mengenal lelah, hingga mampu menjadi yang terbaik di bidangnya. Para pengusaha sukses juga melakukan hal yang sama, berlatih terus dan gak pernah berhenti. Bedanya pengusaha berlatih dengan latihan ikhlas, latihan mental, latihan strategi, berlatih rugi, berlatih ditipu orang bahkan sampai bangkrut. Tapi mereka yang sukses adalah yang mampu bangkit lagi tanpa kehilangan minat akan bisnisnya.

Start from simple. Ya, mulailah dengan hal yang simple, yang sederhana. Suatu hal besar dimulai dari satu langkah action yang simple. Berlatihlah dengan usaha yang sederhana terlebih dahulu, yang mudah kita kelola. Kemudian dari yang sederhana itu mimpikan akan menjadi hebat nantinya. Proses ini jangan dibalik… Baru mulai pengennya sudah langsung yang hebat hebat, akhirnya kebanyakan mikir malah gak jadi mulai. Melangkah saja dulu, yang penting mulailah ACTION

Apa saja sebenarnya tingkatan perjalanan suatu usaha/bisnis yang akan dilalui oleh seorang pengusaha

1. Inception atau permulaan

Dalam fase ini biasanya pengusaha masih lemah dalam sistem dan keuangan, masih bekerja sendiri. Biasanya di fase ini pemilik/pengusaha merangkap fungsi, mulai dari investor, bagian keuangan, marketing, kurir, hingga Office Boy.

2. Prototype

Di Fase ini karena sudah memiliki pengetahuan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dilalui, biasanya sudah bisa membuatu suatu model/prototype sistem kecil. Biasanya masalah yang dihadapi lebih pada permodalan untuk mengembangkan usaha, karena pada level ini belum dilirik oleh Bank. Untuk mengembangkan usaha yang mungkin dilakukan adalah menggandeng Investor. Bisa ortu, teman, saudara bahkan sampai rentenir (kalau yang terakhir ini kalau bisa lebih baik jangan deh…). Selain masalah keuangan untuk pengembangan usaha, masalah lainnya yang dihadapi biasanya berkaitan dengan kemitraan. Hati2 dalam bermitra karena sistem kita belum teruji, marketnya juga belum terbentuk pastikan dalam bermitra kita memilih mitra yang sama-sama siap menerima resiko terburuk yang bisa terjadi. Karena itu pastikan setiap kerjasama selalu dimulai dengan Hitam diatas Putih, meskipun itu dengan ortu, teman, saudara. Supaya segala sesuatunya jelas di awal.

3. Roll Out

Dalam fase ini pengusaha seharusnya sudah lebih terlatih lagi dan mulai bisa melepaskan diri dari masalah-masalah yang ada di fase sebelumnya. Eng… ing… eng… orang-orang sudah mulai bisa melihat pertumbuhan usaha kita, biasanya mulailah masuk permodalan dari korporat sperti dana pensiunan dll. Biasanya di level ini seorang pengusaha sudah mulai bisa “bernafas” karena pengalaman sudah cukup dan mulai bisa mengendalikan Cashflow nya

4. Rapid Growth

Di fase ini pengusaha sudah bisa dikategorikan terlatih, mulai bisa ekspansi kemana-mana, krn sdh memilliki sistem yang teruji dan SDM. Permodalan sudah tidak lagi menjadi masalah karena Bank sudah mulai melirik. Begitu juga investor pun sudah mulai berdatangan sendiri. Tapi harus hati-hati, ekspansi yang gencar tanpa diimbangi persiapan sistem dan SDM yang memadai malah bisa jadi bumerang. Pastikan segala sesuatunya sudah siap, sistem yg terus di update dan menggunakan SDM berpengalaman.
Tidak sedikit pengusaha yang masuk ke fase ini terlalu cepat, akhirnya hilang kepercayaan. Di fase ini pengusaha dituntut untuk lebih bijak dan tidak sembrono dalam melakukan pengembangan usaha, pastikan sudah benar benar siap. Yang perlu diingat setiap Investasi harus benar benar digunakan untuk Ekspansi bukan lagi sekedar Eksperimen.

5. Ekspansion

Bisa dibilang ini adalah level matang. Seorang pengusaha sudah mulai memikirkan untk terus menambah usahanya bisa intensifikasi atau diversifikasi bisnis lain.  Di level ini sudah bisa dipastikan bahwa sistem yang bekerja. Tugas pengusahanya hanya bermimpi “mau buka apalagi ya?”. Permodalan sudah bisa di Go Public-kan atau IPO initial Public Offering.

6. Maturity

Ini adalah tahapan yg paling Oke. Di fase ini sudah bisa dipastikan seorang pengusaha posisinya benar benar sudah “Establish”. Sistem berjalan dengan baik dan teruji, usaha sudah berkembang memiliki cabang dimana-mana, sudah memiliki bisnis-bisnis turunan hasil dari diversifikasi. Tetapi tetap jangan lengah dan terlena, karena bisnis harus terus berinovasi, berevolusi supaya tetap dapat mengikuti kondisi market.

Kurang lebih itulah Tangga Perjalanan sebuah Usaha di Seluruh Dunia. Pertanyaanya ada di posisi mana kita saat ini? Sedang atau akan menuju kemana kita? Berapa lama kita bisa melewati tahapan-tahapan tersebut?

Jawaban masing-masing orang pasti akan berbeda-beda, begitu pula hasil dari masing-masing orang juga akan berbeda.  Kuncinya hanya dengan menikmati setiap Proses. Tetap fokus, konsisten, Jangan pernah berhenti, Kerugian terbesar adalah disaat kita berhenti dan merasa gagal.  Jadi pengusaha sukses samasekali bukan ditentukan sama bakat, keahlian dan juga modal. Tetapi ditentukan oleh MENTAL.

Mari kita bangun MENTAL pengusaha. Mau buka Usaha apa juga YAKIN pasti Sukses….yg penting ACTION dulu. Jangan takut dengan resiko sebelum mencobanya. Resiko dalam bisnis ada 2.

1. Resiko yg terkontrol (Control Risk) 95%

2. Resiko yg tdk terkontrol (Uncontrol Risk ) 5%

Sebenarnya sebagian besar kegagalan terjadi karena Control Risk yang 95%, yang sbnrnya bisa kita hindari. Jadi mitos yang sangat salah “BISNIS 95% kemungkinannya “GAGAL”, Fakta Yang BENAR “BISNIS 95% kemungkinannya “SUKSES”

Buat yang belum memulai usaha ayo mulai ACTION SEKARANG JUGA. Mulai dari langkah kecil dan sederhana dulu…


Di posting oleh : http://bagbigbug.com/2011/04/14/tangga-mimpi-seorang-pengusaha/

No comments:

Post a Comment